Saturday, September 27, 2008

Global Operation Management" Global Sourcing

Global Operation Management:
Global Sourcing


Alasan melakukan Global Sourcing
1. lower price dari foreign resources
2. ketersediaan produk asing yang tidak tersedia di lokal
3. operasi firma yang mendunia
4. ketersedian teknologi maju dari sumber asing
5. ketersediaan produk berkualitas lebih tinggi dari sumber asing


Pengelolaan Global Sourcing
Pengelolaan Global sourcing dapat dilakukan melalui:
1. Wholly owned subsidiary
Melalui anak perusahaan di luar negari dengan low cost.
2. Overseas joint venture
Joint venture perusahaan di luar negeri dengan low cost dan ketersediaan materi
3. In-bond plant contractor
Pengiriman komponen ke sebuah contractor di luar negeri untuk dirakit
4. Overseas independent contractor
Pengerjaan permintaan ke kontraktor oleh pihak yang tidak mempunyai pabrik seperti
DKNY.
5. Independent overseas manufaktur


Permasalahan dalam global sourcing

Added cost seperti
• Internasional freight, insurance dan packing
• Import duties
• Customhouse Broker's fees
• Transit or pipeline inventory
• Biaya LC
• Internasional travel dan communication cost
• Company import specialist
• Reworking product

Dampak lain
Penggunaan elektrnik sourcing akan menyebabkan kerawanan potensial security via internet.

Sistem manufaktur
Teknologi produksi Jepang yang maju memberi manfaat:

Low Cost

• Biaya rendah dengan penggunaan just in time (JIT) yang juga menjaga kualitas dan pengurangan waktu proses produksi.
• Bersifat fleksibel yang dapat beradaptasi dengan pasar.
• Penggunaan manajemen ala Jepang (Kaizen).

Peningkatan kualitas
• Penggunaan kebijakan total quality management yang mempertimbangkan siklus kualitas yang menilai efektitas kegiatan produksi.


Kendala penggunaan JIT
• JIT berdasarkan balance sistem, jika suatu operasi berhenti maka semua akan kegiatan produksi terhenti.
• JIT tidak memperbolehkan kontigensi, setiap bagian dari produk harus defect free dan perlu dilakukan preventif maintenance.
• JIT membutuhkan sincrinize manufakture untuk mengatasi unbalance opration dan bottleneck.

Perbandingan produktifitas dan kompetitif
• Perlunya perubahan struktural oleh pemerintah untuk menciptakan full employment yang mendukung produktifitas.
• Eropa telah tertinggal dalam persaingan dengan Jepang karena kurang melaukan pendekatan pasar guna mengetahui selera konsumen.

UsahaInternasional untuk Meningkatkan Kualitas dan Pengurangan Biaya Usaha
Alasan melakukan hal ini karena memiliki dampak luas dalam hal:
• organisasi dan staf, hal ini akan menyebankan sedikit staf dan biaya
• logistik dan supply yang menuntut agar logistik lebih bersifat inter changeable.
• kontrol kualitas produksi dan maintenance.
• perencanaan dan desain yang melibatkan berbagai macam pihak seperti vendor, teknisi, trainer, pekerja.

Bentuk-bentuk usahanya:
• Penggunaan TQM
• Penggunaan sistem standarisasi manufaktur global
• Reorganisasi
• Rasionalisasi manufaktur

Faktor berpengaruh dalam global sourcing
1. Kekuatan lingkungan
• Kekuatan ekonomi dapat menekan kegiatan produksi untuk melakukan standarisasi produksi berdasarkan intensiv kapital atau tenaga kerja yang dapat dilakukan melalui backward vertical integration.
• Kekuatan budaya yang akan mempengaruhi cara kerja.
• Kekuatan politik yang berpengaruh terhadap peraturan yang berlaku.

2. Solusi desain
Dapat menggunakan hibrid design dan intermediate teknologi.

3. Teknologi yang tepat
Alternatif lain selain menggunakan intermediate teknologi.


Desain Sistem Manufaktur
1. Plant location
2. Plant layout
3. Material handling
4. Human element


Permasalahan dalam Sistem Operasi
1. Pengenalan kegiatan manufaktur bagi pegawai hinng dapat menguasai pekerjaan dengan baik.
2. Hambatan Pencapaian standar Manufaktur, seperti low output, poor coordination, absenteisme.
3. Inferior product quality
4. Excessive manufacturing house
5. Karyawan yang tidak melakukan sportive activity
6. Purchasing yang berlebihan atau terlambat yang mengganggu ketersediaan bahan dan logistik dalam produksi. Adapun terjadi juga kolaborasi tender pembelian yang dianggap merugikan perusahaan.
7. Maintenance yang buruk dapat mengakibatkan kerusakan mesin dan mengganggu produktivitas, seperti shutdown.
8. Technical function setiap departemen harus berjalan dengan baik untuk memelihara mesin. Bagi subsidiary diluar negara induk terpaksa mendatangkan teknisi dengan biaya mahal.


-------------

No comments: